Senin, 08 April 2013

Pertama Kali, TNI AD Buka Pendaftaran Calon Perwira Perempuan


Prajurit wanita TNI dari tiga angkatan, AD, AL dan AU, berbaris saat defile pasukan pada peringatan HUT ke-65 (sumber : Antara/R. Rekotomo)

"Tahun ini, untuk Taruna Akmil kami terima 192 peserta. Dari pria kami buka 176 orang, sementara Taruni, untuk pertama kali, 16 orang," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, di Mabes TNI AD, Jakarta, Kamis (21/3).

Penerimaan Taruni, sebutan calon perwira TNI AD perempuan, KASAD menjelaskan, hal itu merupakan jawaban lembaga itu atas perspektif kesetaraan gender.
Para Taruni akan dididik bersama dengan para Taruna pria, di tempat dan dengan mata pelajaran yang sama.
"Akan dididik di kampus sama namun di tempat tidur yang berbeda. Kegiatan sehari-harinya sama. Saya idamkan Taruni lulus jadi fighter helikopter saya. itu bisa dan boleh," jelas KASAD.

Penerimaan calon perwira perempuan berbarengan dengan calon Tentara TNI AD dari jalur kesarjanaan sebanyak 66 kursi. Lowongan terbuka bagi sarjana di berbagai bidang seperti kedokteran, insinyur dan psikologi.
Untuk level Bintara/Tamtama, dibuka pendaftaran sekitar 10.000 lebih peserta. Mereka akan disiapkan mengisi sekitar 10.000 Prajurit TNI yang akan pensiun tahun depan.
"Sesuai berjalannya waktu, setiap tahun TNI AD mempensiunkan 10.000 orang. Maka pengisiannya pun sekitar 10.000. Kami wajib mempertahankan jumlah personel," kata KASAD.
"Kami memanggil dan mengharap para pemuda dan pemudi yang mempunyai jiwa Nasionalisme, ingin membantu negara ini, mari bergabung dengan TNI AD."
Kita sedang modernisasi alutsista. Begitu modernisasi selesai, mereka akan memakainya," ujar KASAD.
Penulis : Markus Juniantio Sihaloho/WBP

Rabu, 07 November 2012

44 Unit Main Battle Tank Leopard segera tiba di Indonesia

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 44 unit Main Battle Tank Leopard yang dibeli dari Jerman akan segera tiba di Indonesia, sebagai upaya memperkuat alat utama sistem senjata (Alutsista) dalam membangun kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Kami ingin mendatangkan tank Leopard dalam HUT TNI Ke-67 ini, namun karena prosesnya agak panjang, sehingga November 2012 baru bisa tiba di Indonesia sebanyak 44", kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edie Wibowo saat jumpa pers Peringatan HUT TNI Ke-67 di Halimm Perdanakusuma, Jakarta, Rabu.

Senin, 05 November 2012

Jalan santai TNI dan Masyarakat dalam peringatan HUT Brigif 15 Kujang II yang ke-50.

Pembukaan jalan santai yang dibuka oleh Pangdam III/Siliwangi pada Sabtu 03 November 2012 dalam rangka memperingati HUT Brigif 15 Kujang II yang ke-50 di lapangan Manunggal Brigif 15 Kujang II.

Kegiatan yang dilaksanakan adalah jalan santai bersama TNI dan Masyarakat yang dihadiri oleh Pangdam III/Siliwangi beserta Kasdam III/Slw dan para Asisten, dengan mengikutsertakan anggota TNI yang berada di satuan Bandung Cimahi dan Masyarakat Kota Cimahi.

Dimeriahkan dengan penampilan kreasi dari Persit KCK Cab XL Brigif 15 Kujang II, penampilan atraksi Ular liong dari anggota Yonif 310/KK Brigif 15 Kujang II dan penampilan atraksi sisingaan dari anggota Yonif 312/KH Brigif 15 Kujang II.

Pesta HUT Brigif 15 Kujang II dimeriahkan dengan pembagian hadiah utama 3 unit sepeda motor, Sepeda Gunung, TV 29", Lemari Es, Mesin cuci, Dispenser dll

Jumat, 02 November 2012

Koarmabar Siapkan 9 Kapal Perang untuk Latgab 2012

Korvet kelas Parchim KRI Pattimura-371. (Foto: Dispanarmabar)
29 Oktober 2012, Jakarta: Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) direncanakan menyiapkan 9 unsur KRI yang dilibatkan dan tergabung dalam Latihan Gabungan (Latgab) 2012 yang akan melaksanakan manuver lapangan di perairan Laut Sulawesi dan pendaratan Amphibi di pantai Sangatta, Kalimantan Timur.

Sembilan unsur kapal perang RI yang dilibatkan dari Koarmabar meliputi unsur Kapal Perang jenis Perusak Kawal 5 KRI terdiri dari: KRI Patimurra-371, KRI Teuku Umar-385, KRI Wiratno-379, KRI Silas Papare-386, dan KRI Tjiptadi-381, yang sehari-hari di bawah pembinaan Satuan Kapal Eskorta Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkor koarmabar).

Selain itu jenis FPB 57 KRI Todak-631 dan KRI Barakuda- 633 yang sehari-hari dibawah pembinaan Satuan Kapal Cepat Komando Armada RI Kawasan Barat (Satkat Koarmabar) dan 2 KRI jenis angkut Tank tipe Froch KRI Teluk Celukan Bawang-532 dan KRI Teluk Sibolga-536 yang sehari-hari di bawah pembinaan Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Barat (Satfib Koarmabar).

Dari sejumlah Kapal Perang RI jajaran Koarmabar tersebut, dua unsur yang dilibatkan jenis Fast Patrol Boat (FPB) 57 m, merupakan produksi dalam negeri yang dibuat oleh putra-putra Indonesia yaitu KRI Barakuda-633 mulai dioperasikan tahun 1995 dan saat ini dengan komandan Mayor Laut Arya Delano, sedangkan KRI Todak-631 dengan Komandan Mayor Laut (P) Rubiantoro mulai dioperasikan oleh TNI AL pada tahun 2000.

Sumber: Dispenarmabar

Terkendala Anggaran Pembelian Helikopter Apache Ditunda

AH-64D Apache Block III. (Foto: Boeing)

1 November 2012, Jakarta: Meski pihak pemerintah dan Senat Amerika Serikat (AS) telah memberi lampu hijau bagi Indonesia membeli helikopter serbu Apache, TNI AD memutuskan belum dapat merealisasikan pembelian Apache pada tahun depan. Sebab, terganjal persoalan anggaran yang belum cukup.

"Dalam masa persidangan kemarin, hal ini sudah dibicarakan di Komisi I. TNI AD meminta pembelian Apache dari AS agar ditunda dulu sampai dengan anggarannya cukup. Jadi, kemungkinan pembicaraan pembelian Apache akan kembali dibuka paling cepat untuk pengadaan di 2014," kata anggota Komisi I DPR Hayono Isman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/11).

Tambah Hayono, Komisi I menyetujui adanya permintaan penundaan pembelian Apache dari AS tersebut mengingat yang berkepentingan dalam hal ini user-nya sendiri (TNI AD).

Hayono mengatakan, ihwal penundaan pembelian Apache ini, karena pihak TNI AD meminta agar anggaran pengadaan heli serbu itu di luar anggaran reguler pada pagu anggaran di APBN 2013. "Mereka (TNI AD) mengakui harga Apache meski second tetap mahal. Karenanya jika Apache itu dibeli dengan menggunakan anggaran reguler TNI AD di APBN, dikhawatirkan akan mengganggu program yang sudah ada. Karenaya mereka meminta alokasi anggarannya lewan on top. Karena anggarannya belum terlihat jelas, akhirnya TNI AD memutuskan untuk menunda saja pembelian Apache di 2013 tersebut," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Hayono menjelaskan, Senat AS telah memberi dukungan bagi rencana Pemerintah Indonesia membeli heli serbu Apache tersebut. Hal ini sebagaimana disampaikan Senator AS Richard G Lugar yang melakukan kunjungan ke Komisi I DPR pada Rabu (31/10).

Hayono mengatakan, dari kunjungan Richard G Lugar kemarin itu terungkap, sudah ada congressional notice kepada Pemerintah AS yang berisi pemberitahuan tidak ada penolakan terhadap penjualan heli Apache ke Indonesia.

Seperti diketahui, AS berencana menjual sejumlah heli Apache ke RI. Rencana penjualan itu dikemukakan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, kepada Menlu RI Marty Natalegawa saat bertemu di Washington DC pada 20 September silam.

Apache yang ditawarkan AS ini adalah seri AH-64D Longbow. Jenis yang diproduksi Boeing ini merupakan helikopter andalan Angkatan Darat AS untuk operasi tempur terbatas. Tipe ini menggantikan helikopter AH-1 Cobra. Angkatan Darat AS sendiri sudah menggunakan Apache sejak Maret 1997. Dibanding seri pendahulunya, AH-64D Longbow ini memiliki sejumlah kelebihan dalam konektivitas digital, sensor, sistem persenjataan, peralatan pelatihan, dan sistem dukungan pemeliharaan.

Sumber: http://www.jurnalparlemen.com